QQ289 - SITUS ONLINE TERPERCAYA 

Tujuh tahun telah berlalu sejak putusan hakim yang menyatakan Jesica Kumala Wongso bersalah atas kematian Wayan Mirna Salihin dalam kasus kopi sianida.

Kasus yang pernah gempar dan trending hingga memakan waktu 10 bulan dan persidangannya diliput live di tayangan televisi kini kembali mencuat sebab ditayangkan secara dokumenter oleh Netflix dengan judul Ice Cold.

Nama ayah Mirna yakni Edi Darmawan Salihin kini justru menjadi sorotan netizen karena sikapnya yang janggal dalam menghadapi kasus kematian anaknya.

Netizen berkomentar dan menilai ada beberapa kejanggalan pada ayah Mirna Salihin yang selalu menekankan ingin mencari penyebab kematian anaknya dan pelaku pembunuhan anaknya sejak awal.
Alih-alih melakukan autopsi secara menyeluruh, Edi Darmawan justru merasa cukup ahli hanya mengambil sampel bagian lambung anaknya saja.

Yang pertama , ayah Mirna tidak ada inisiatif untuk mengautopsi anaknya begitu meninggal dunia sampai akhirnya mendapat rayuan dari polisi untuk diautopsi. Hingga 7 tahun berlalu , Mirna tidak pernah benar-benar diautopsi.

Hasil sampel lambung itu pula yang akhirnya menunjukkan bahwa hanya ada 0,2 miligram racun sianida di dalam tubuh Mirna Salihin. Sedangkan, sianida diketahui bisa menyebabkan kematian dengan dosis setidaknya 50 miligram.

Kedua, ternyata di dalam tubuhnya Mirna ini hanya terdapat 0,2 miligram dosis sianida. Yang sebenarnya saat kita makan apel saja kadar sianidanya sudah 0,8 miligram. Sehingga bisa dikatakan mustahil membuat seseorang meninggal dengan hanya kadar 0,2 miligram. 

Meski begitu, Edi Darmawan tetap yakin bahwa anaknya meninggal dunia karena racun sianida, bukannya mencari tahu penyebab kematian lainnya. Hal inilah yang membuat sikapnya dinilai janggal.

Selain itu, sikap janggal lainnya terlihat ketika Edi Darmawan marah-marah ada seorang ahli menyatakan ciri-ciri orang meninggal akibat racun sianida adalah jenazah berwarna merah ceri.
Sementara, jenazah Mirna Salihin kala itu diketahui berwarna biru sehingga tidak sesuai dengan ciri-ciri tersebut.

Edi Darmawan yang marah pun langsung berusaha menunjukkan bukti baru bahwa jenazah anaknya, Mirna Salihin berwarna merah ceri.

Belakangan pernyataan yang cukup fenomenal keluar dari Edi Darmawan Salihin dalam sebuah wawancara di chanel berita menyatakan memiliki botol sianida yang diduga untuk meracun Mirna.

"Saya ada botolnya tuh, yang dipakai ngeracun. Keliatan, mirip," kata Edi Darmawan.

Mendengar pengakuan tersebut, pembawa acara itu kaget dan bertanya untuk memastikan

"Yang menampung racun. Bapak ada botolnya ya?," tanya host tersebut.

Edi Darmawan agak sedikit panik dengan pertanyaan tersebut. Hingga akhirnya ia meralat perkataannya. Edi Darmawan botol yang dimaksud olehnya adalah botol parfum, bukan botol racun seperti yang ia klaim sebelumnya.

"Saya menduga botol tersebut. Jadi botol parfum. Kecil segini, bening," terangnya Edi.

Sontak dengan perkataan yang terkesan "keceplosan" ini mengundang curiga dari warganet.
Banyak yang berasumsi ada konspirasi dibalik kematian Mirna dan menilai Jesica Kumala Wongso tidak bersalah.


Baca Juga : QQ289 Situs Sportsbook Bonus Member Baru Sampai 200 Ribu