Vape adalah rokok elektrik yang dapat menghasilkan asap seperti rokok pada umumnya. Bahaya vape bagi kesehatan sering kali disepelekan karena vape dianggap lebih aman daripada rokok. Padahal, meskipun tidak mengandung tembakau, vape tetap memiliki beragam zat kimia yang dapat membahayakan tubuh.

Hal ini pun dijelaskan oleh WHO (World Health Organization). Bahaya vape menurut WHO berasal dari kandungan nikotin dan zat beracun lainnya yang bisa berdampak bagi pengguna maupun non-pengguna vape. Beberapa dampak tersebut termasuk perkembangan otak pada anak dan remaja, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan gangguan paru-paru.

Penggunaan vape atau rokok elektrik memerlukan cairan yang dipanaskan. Cairan tersebut menawarkan rasa bervariasi yang merupakan daya tarik dari vape. Akan tetapi, cairan tersebut juga mengandung beberapa zat kimia yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, yaitu:

1. Nikotin 
Sama halnya dengan rokok, vape juga mengandung zat nikotin yang dapat menyebabkan penggunanya kecanduan. Apabila kebiasaan ini dihentikan, maka penggunanya bisa mengalami rasa gelisah, uring-uringan, hingga depresi. Di samping itu, konsumsi nikotin dalam waktu yang lama juga dapat memicu kerusakan paru-paru secara permanen serta meningkatkan risiko kanker paru-paru.

2. Propilen Glikol
Sebenarnya, propilen glikol bukan termasuk zat berbahaya. Bahkan, zat ini sering ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti popcorn, salad, es krim, dan sebagainya. Namun, uap yang dihasilkan oleh zat tersebut dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan, sehingga kurang baik jika dikonsumsi oleh penderita asma.

3. Perisa
Vape memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan rokok, yaitu rasa manis saat menghisapnya. Selain itu, uap yang dihembuskan oleh vape berbau harum, berbeda dengan asap rokok yang cenderung berbau tidak sedap. Namun, di balik daya tarik tersebut, terkandung lebih 75% zat perisa diasetil yang berpotensi menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Baca Juga : QQ289 Bonus Slot Dan Sportsbook Member Baru Hingga Rp 200.000




Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, kandungan beberapa zat berbahaya dalam vape dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan pada tubuh. Berikut adalah beberapa efek vape bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.

1. Menyebabkan Kecanduan dan Keracunan Nikotin
 
Kandungan nikotin dalam vape dapat membuat penggunanya menjadi kecanduan. Hal ini dikarenakan nikotin dapat merangsang produksi hormon dopamin yang mengakibatkan efek ketergantungan. Kecanduan akan nikotin cukup sulit dihilangkan. Tubuh biasanya akan menunjukkan reaksi tertentu ketika seseorang mencoba untuk berhenti dari kebiasaan tersebut, seperti rasa gelisah, pusing, dan mual.

Selain kecanduan, penggunaan nikotin dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan risiko keracunan. Dalam kasus yang parah, keracunan nikotin membuat penderitanya mengalami kejang, depresi pernapasan, hingga kematian.

2.  Menyebabkan Penyakit Jantung

Zat nikotin di dalam vape diketahui dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah arteri. Ketika nikotin diserap dan memasuki aliran darah, kelenjar adrenal akan terangsang dan melepaskan hormon epinefrin yang menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi kerja jantung dan dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Menyebabkan Penyakit Paru

Kerusakan pada organ paru-paru juga menjadi salah satu bahaya vape bagi kesehatan yang perlu diwaspadai. Kandungan acrolein di dalam vape umumnya digunakan untuk membunuh gulma dan dapat menyebabkan asma, cedera paru-paru akut.

Selain itu, vitamin E asetat yang terdapat dalam vape juga diyakini sebagai pemicu kerusakan paru-paru atau disebut juga dengan EVALI (e-cigarette or vaping product use-associated lung injury). Kondisi ini ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, dan dapat berujung pada gagal napas.

4. Memengaruhi Perkembangan Otak

Bahaya vape bagi kesehatan berikutnya adalah dapat memengaruhi perkembangan otak permanen bagi remaja dan dewasa muda, terutama yang berusia di bawah 25 tahun. Hal ini terjadi karena vape memiliki kandungan nikotin yang dapat memperlambat perkembangan otak dengan memengaruhi konsentrasi, memori, suasana hati, dan pengendalian diri.

5. Meningkatkan Risiko Kanker

Bahaya rokok vape bagi kesehatan rupanya juga berkaitan dengan meningkatnya risiko seseorang mengalami kanker. Risiko ini disebabkan oleh beberapa zat dalam asap maupun cairan vape, termasuk nikotin

Untuk menghindari sejumlah bahaya vape bagi kesehatan tersebut, pengguna disarankan untuk menghentikan kebiasaan menghisap rokok vape dan menghindari paparan asapnya serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

6. Gangguan pada Bayi

Salah satu bahaya vape untuk wanita, khususnya ibu hamil, adalah dapat mengganggu perkembangan janin hingga berisiko mengalami cacat lahir. Hal ini dapat terjadi pada wanita atau ibu hamil yang merupakan pengguna vape aktif maupun pasif (terpapar asap vape).

Di samping itu, ASI yang terpapar nikotin juga dapat menyebabkan kolik pada si kecil (menangis tanpa penyebab jelas). Maka dari itu, ibu disarankan untuk menyusui bayi di ruangan yang terbebas dari asap vape atau asap rokok.