QQ289 - SITUS ONLINE TERPERCAYA 

Hantu kuntilanak menjadi sosok mistis yang sangat terkenal di Indonesia.
Kuntilanak biasanya selalu digambarkan sebagai sosok hantu perempuan berambut panjang yang memakai gaun putih serta suara tawa yang melengking dan menyeramkan.

Sosok kuntilanak menjadi hantu yang kisahnya populer dari kawasan Pontianak, Kalimantan Barat.
Ada seorang antropolog asal Jerman bernama Timo Duile lantas berusaha meneliti mengenai asal-usul kuntilanak.
Penelitian Timo Duile itu berjudul Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia.
Hasil penelitian tersebut dipublikasikan Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada 2020.

Sosok kuntilanak ternyata juga sangat terkenal di kawasan rumpun melayu seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam.
Masyarakat di kawasan negara-negara rumpun melayu justru menyebut kuntilanak dengan sebutan pontianak.
Pontianak digambarkan sebagai sosok mayat hidup yang mengganggu kehidupan manusia karena tidak merasa tenang setelah meninggal dunia.

Nama Pontianak memang tidak terlepas dari asal-usul kota tersebut yang identik dengan keberadaan kuntilanak.
Kata Ponti memiliki arti 'pohon tinggi' yang memang banyak ditemui di kawasan hutan kota Pontianak pada zaman dulu.

Banyak warga di kawasan Pontianak yang dulu percaya bahwa pepohonan tinggi selalu identik sebagai tempat tinggal roh-roh.
Penyebutan roh-roh penunggu pohon tinggi kemudian berubah menjadi pontianak atau kuntilanak.

Penyebutan tersebut mulai muncul ketika Syarif Abdurrahman Alkadrie pendiri kota Pontianak mulai melakukan penggusuran terhadap pohon-pohon tinggi untuk dijadikan pemukiman.
Hal itu pula yang membuat banyak warga percaya bahwa pohon tinggi seperti Beringin kerap diidentikkan sebagai tempat tinggal mahkluk halus termasuk kuntilanak .

Sementara itu, penggambaran sosok kuntilanak yang identik sebagai hantu perempuan juga punya alasan tersendiri.
Sejarawan bernama Nadya Karima Melati bahkan membuat penelitian khusus berjudul Monsterisasi Perempuan dan Monoteisme (2022) terkait hal tersebut.
Sosok kuntilanak yang selalu digambarkan sebagai hantu perempuan menyeramkan tak terlepas dari kehadiran agama Monoteisme.
Agama Monoteisme memang dengan lantang menolak adanya sosok spiritual lain kecuali Tuhan.

"Agama monoteisme diperkenalkan bersamaan dengan patriarki. Mereka memperkenalkan konsep ketuhanan yang maskulin, menggeser kemudian menghancurkan kepercayaan lokal yang berhubungan dengan roh dan alam," ungkap Nadya Karima .

Hal tersebut membuat banyak mahkluk spiritual yang kemudian selalu digambarkan sebagai sosok menyeramkan.
Penggambaran tersebut tak terlepas dari keberadaan wanita yang tak jauh dengan kematian seperti saat melahirkan.

Di zaman sekarang akibat dari kepercayaan masa lalu yang sudah mengakar kuat eksistensi kuntilanak sebagai hantu perempuan yang menyeramkan kian melejit dan sudah menjadi identitas tersendiri.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya film-film layar lebar yang mengangkat cerita dan memberikan judul tentang kuntilanak.