Dalam beberapa hari kedepan tepatnya tanggal 22 Januari masyarakat keturunan Tionghoa akan merayakan hari raya Imlek.
Hari Imlek merupakan Tahun Baru dalam penanggalan kalender lunar Tiongkok.
Selayaknya menyambut tahun baru , hari Imlek ini dirayakan secara besar dan meriah oleh semua keluarga dan komunitas Tionghoa di seluruh Dunia. 

Kebiasaan dalam merayakan hari Imlek tidak jauh berbeda dengan hari raya lain dimana anggota keluarga akan berkumpul di rumah tetua , berkunjung ke rumah sanak saudara dan juga menyantap berbagai sajian khas imlek. Kue keranjang , buah jeruk dan manisan pastinya menjadi penganan wajib yang harus ada. Karena rasa manis dari makanan tersebut melambangkan  kemakmuran serta eratnya hubungan antar keluarga serta menjadi pengharapan tahun yang baru akan dilalui dengan hal baik dan terasa manis.

Selain dari tradisi dan sajiannya , dalam merayakan Imlek juga masyarakat Tionghoa masih mempercayai berbagai mitos dan juga pantangan selama hari raya berlangsung. Berikut beberapa mitos yang masih ada dan dipercaya hingga sudah bertahan ratusan tahun sejak dulu. 


1. Berpakaian Serba Merah 

Hari Raya Imlek sangat khas dengan warna merah alasan menggunakan warna tersebut terkait mitos warna merah mampu menakuti roh-roh jahat, sehingga mereka tidak akan berani dekat-dekat. 

Sebaiknya hindari pakai warna hitam dan putih saat Imlek. Warna hitam sendiri merupakan simbol peruntungan buruk, sementara warna putih adalah warna yang dipakai orang Tionghoa saat pemakaman. 


2. Membuka Jendela Dan Pintu 

Tahun baru saatnya untuk menyambut keberuntungan baru, hal ini dipercaya oleh orang Tionghoa dengan membuka semua jendela dan pintu yang ada di rumah saat tengah malam di malam Tahun Baru Imlek. Hal ini masih dipercaya karena diketahui dapat membiarkan segala hal di tahun yang lama keluar rumah sekaligus mempersilakan berbagai keberuntungan di tahun yang baru masuk


3. Dilarang keramas

Meskipun mitos ini terasa kurang relate dengan kehidupan masa kini , dilarang keramas merupakan  mitos yang masih dipercaya.

Sebab rambut memiliki pengucapan dan karakter yang sama dengan fa di dalam facai, yang berarti 'untuk menjadi kaya.’ Jadi, keramas dianggap seperti menghapus atau mengurangi keberuntungan sepanjang tahun berikutnya. 


4. Dilarang Memotong Rambut 

Dalam menyambut hari raya orang-orang umumnya pasti akan memperhatikan penampilan agar tampil prima di hari raya. Namun ada satu pantangan yakni tidak boleh memotong rambut di hari Imlek. Filosofinya karena memotong rambut saat hari raya Imlek bisa memotong semua keberuntungan dan nasib baik di tahun yang baru

Selain dari potong rambut , perkakas semacam gunting , pisau dan gunting kuku juga dilarang digunakan karena bermakna memotong keberuntungan. 


5. Pantang Bersih-bersih Rumah Di Hari Imlek

Orang Tionghoa dilarang menyapu dan mengepel lantai rumah di hari Imlek. Pasalnya, hal ini dipercaya mendatangkan kesialan dan menghilangkan seluruh berkah tahun baru di rumah. Biasanya, banyak orang Tionghoa melakukan bersih-bersih rumah sehari sebelum dan sesudah hari Imlek agar tetap dinaungi keberuntungan. 


6. Dilarang Makan Bubur dan Obat 

Menurut orang Tionghoa, bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan. Makanya, saat perayaan Imlek, orang Tionghoa dilarang menyajikan dan memakan bubur.

Sementara obat merupakan perlambang sakit. karena hanya orang sakit yang makan obat. Maka khusus hari Imlek biasanya obat dilarang dimakan , hal ini menjadi simbol dan harapan agar sepanjang tahun diberikan kesehatan.


7. Pantang Meminjamkan Uang Di Hari Imlek 

Satu hal yang dipercaya oleh keturunan Tionghoa adalah kalau melakukan hal negatif tepat di Hari Raya Imlek, maka hal negatif ini bakal terus berlanjut sampai satu tahun ke depan! Tentu nggak ada yang mau mengalami hal buruk sepanjang tahun, kan? Salah satunya adalah soal meminjam uang. 

Sebaiknya hindari meminjamkan uang kepada siapa pun di Hari Raya Imlek. Kabarnya, orang yang meminjam itu akan terus meminjam uang kepada kita selama satu tahun ke depan! Ini juga berlaku untuk berbagai hal lainnya. Misalnya menghukum anak yang bandel di Hari Raya Imlek. Sebaiknya dihindari, karena anak itu bisa kena hukum terus sepanjang tahun!


8. Dilarang Berkata Kasar

Perkataan di hari Imlek ternyata harus diperhatikan betul lho. Sebab jika menggunakan kata kasar, kata yang artinya kurang baik, atau kata yang berhubungan dengan kematian, mitosnya mendatangkan hal kurang baik sepanjang tahun. 

Karena itu, di Hari Raya Imlek, orang keturunan Tionghoa bakal menghindari banget yang namanya bergosip. Soalnya biasanya kalau membicarakan orang lain, ujung-ujungnya keluar kata-kata yang kurang baik. Selain itu, yang harus dihindari adalah menceritakan kisah horor, karena sudah jelas mengandung kematian. Ini salah satu hal yang tabu loh.


9. Menyalakan Petasan dan Kembang Api

Tahun Baru Imlek identik banget dengan petasan dan kembang api. Dua hal ini memang bikin berisik, apalagi kalau dinyalakannya di tengah malam. Tapi justru memang itu tujuannya. Suara berisik dan cahaya yang dikeluarkan petasan dan kembang api dipercaya mampu mengusir roh-roh jahat yang bisa merugikan kita sepanjang tahun. 

10. Angpau Dengan Isi Jumlah Genap 

Anak-anak bakal dapat uang di dalam amplop merah, yang biasa kita kenal dengan angpau. Tapi ternyata jumlah uangnya ada aturannya, yaitu harus genap. Ini karena uang yang jumlahnya ganjil itu biasa diberikan di pemakaman. 

Aturan lainnya adalah jumlah uangnya nggak boleh mengandung angka 4. Soalnya pengucapan angka 4 dalam bahasa China itu mirip dengan kata ‘kematian’. Disarankan memberi uang yang mengandung angka 8, karena ini adalah angka keberuntungan dalam tradisi Tionghoa.