QQ289 SITUS ONLINE TERPERCAYA 

Belakangan pemberitaan dihebohkan dengan kejadian pembobolan rekening BCA milik nasabah oleh seorang tukang becak. Yang membuat berita ini heboh bukan  karena status tersangkanya adalah tukang becak , melainkan nominal yang dicuri mencapai 320 juta.
Lantas bagaimana kronologi pencurian ini bisa terjadi?
Berikut cerita selengkapnya

Kasus bermula ketika otak kejahatan bernama Thoha mengetahui pemilik tempat kos Ia tinggal, Muin, memiliki saldo tabungan sebesar Rp 345 juta saat Muin mengecek saldo melalui e-banking miliknya.

Setelah mengetahui informasi tersebut, pada 5 Agustus 2022 Thoha masuk ke kamar Muin ketika Muin sedang sholat Jumat. Ia langsung menggeledah seisi kamar dan mencuri kartu ATM BCA, buku tabungan BCA, dan KTP milik Muin. Kemudian pada 8 Agustus 2022 Thoha berniat mengambil uang yang ada di tabungan milik Muin, setelah mengetahui PIN BCA milik Muin. Guna memuluskan aksinya, Thoha juga mengambil slip penarikan uang di kantor cabang BCA dekat PGS Surabaya.

Thoha lantas mencari orang yang sekiranya mirip dengan Muin agar bisa mencairkan uang tabungan muin tanpa dicurigai oleh teller bank. Di perjalanan itulah, Thoha bertemu dengan tukang becak bernama Setu. Thoha meminta kepada Setu untuk mencairkan uang milik Muin, dengan berpura-pura bahwa tabungan tersebut milik ayahnya. Untuk meyakinkan Setu, Thoha bilang, ayahnya sedang sakit sehingga tidak bisa datang langsung ke teller.  Atas alasan tersebut dan dengan tawaran imbalan, Setu pun setuju membantu Thoha.

Thoha dan Setu bertemu di PGS Surabaya untuk selanjutnya menuju ke arah kantor cabang BCA Indrapura, Surabaya. Sebelumnya, Thoha telah mengajari Setu untuk memalsukan tanda tangan Muin dan memberitahukan cara mengambil uang di bank.

Lalu, Thoha menyerahkan nomor pin di selembar kertas, contoh tanda tangan, slip penarikan uang BCA yang telah diisi, kartu ATM BCA, buku tabungan BCA, dan KTP milik Muin. Sebelum masuk ke kantor cabang BCA untuk menarik uang sebesar Rp 320 juta, Thoha meminta Setu untuk memakai kopyah dan  masker. Dalam aksinya, Setu berhasil mengelabui teller bank dan berhasil menarik dana milik Muin. 

Selanjutnya Thoha menerima uang tersebut dari Setu dan memberikan uang sebesar Rp 5 juta kepada Setu itu sebagai imbalan sesuai perjanjian di awal. Setelah berhasil melancarkan aksinya, Thoha segera pergi meninggalkan tempat tersebut dengan menggunakan bus kota. Muin pada akhirnya menyadari adanya pencurian. Ia pun langsung mencoba untuk memblokir rekening miliknya. Namun Ia terlambat, dana tabungan yang berada di rekeningnya telah ludes diambil Thoha dan Setu.

Hingga kini kasus pembobolan rekening ini sudah memasuki tahap persidangan.
Pihak Muin selaku korban juga menuntut bank BCA dengan alasan teller yang lalai bisa mencairkan dana ke tangan yang salah.
Namun pihak Bank BCA pun menyangkal dan memberikan alasan kuat tidak akan mengganti dana yang hilang tersebut. Alasan karena orang yang datang mengambil uang itu mirip dengan pemilik asli serta didukung dengan dokumen dan persyaratan yang lengkap sesuai dengan prosedur pencairan dana sehingga bukan merupakan kesalahan teller dan juga kesalahan prosedur dari bank.