Salah satu yang paling dinanti saat perayaan tahun baru Imlek adalah penampilan atraksi Barongsai dan Liong. Kita selalu dibuat heran dengan atraksi tarian singa dan naga tersebut. Mulai dari musiknya yang selalu menggemparkan suasana, hingga tarian akrobat yang selalu tampil memukau.

Mau tahu alasan mengapa Barongsai dan Liong tidak pernah luput dari perayaan tahun baru Imlek? Yuk, kita bahas satu persatu alasan dan makna dari tarian tersebut.


1. BARONGSAI 



Barongsai merupakan tarian yang penuh atraksi dengan wujudnya sebagai binatang singa yang berwarna warna. Dalam budaya Tionghoa, singa melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan.

Dengan menarikan tarian Barongsai atau Lion Dance ini, orang-orang mengharapkan akan datangnya keberuntungan dan kemakmuran. Inilah alasan mengapa Barongsai selalu ada saat perayaan tahun baru Imlek. Selain itu, suasana yang sangat meriah saat tarian Barongsai mulai beratraksi juga dapat menambah kemeriahan serta kebahagiaan bagi yang menyaksikannya.

Saat kita menonton atraksi Barongsai, tentunya kita tidak asing dengan suara iringan musik yang sangat keras dan menggelegar.

Musik yang sangat keras dan menggelegar ini dipercaya bisa mengusir roh jahat dan energi negatif. Sehingga banyak kantor, perusahaan, toko, atau pun rumah-rumah yang mengundang atraksi Barongsai pada acara tahun baru mereka.

Dengan adanya tarian Barongsai tersebut diharapkan kemakmuran, keuntungan, dan kesuksesan akan selalu hadir sepanjang tahun. Hal ini disebabkan karena tarian dan musik dari iringan Barongsai tersebut bisa menyucikan tempat-tempat yang memiliki energi negatif dan menggantikannya menjadi energi baru yang lebih bagus.

Dilihat secara umum memang Barongsai memiliki bentuk yang sangat menyerupai singa. Namun, sebenarnya Barongsai merupakan gabungan dari beberapa unsur hewan.

Tanduk: tanduk pada kepala Barongsai sebenarnya merupakan jambul burung yang merupakan sebuah simbol kehidupan dan mewakili unsur perempuan.

Telinga: bila kita perhatikan, telinga pada Barongsai sedikit unik karena hal ini dikaitkan dengan makhluk mistis dalam budaya Tiongkok yang merupakan lambang kebijaksanaan dan keberuntungan.

Tulang belakang: tulang belakang yang panjang pada Barongsai merupakan gabungan dari ekor ular yang mewakili pesona dan kekayaan.

Punuk di belakang kepala: bentuk punuk yang berbukit-bukit pada kepala Barongsai tersebut sebenarnya menggambarkan bentuk tempurung kura-kura sebagai simbol umur yang panjang.

Jenggot: jenggot pada kepala Barongsai merupakan jenggot dari hewan naga yang merupakan lambang kepemimpinan, kekuatan, serta mewakili unsur Laki-Laki.


2. LIONG 



Liong merupakan tarian naga yang sangat penting dalam festival Tionghoa sejak zaman kuno. Bahkan sejak menyebarnya warga keturunan Cina ke seluruh dunia, tarian Liong ini selalu dibawakan saat orang-orang keturunan Cina berkumpul. Sehingga tarian Liong ini dijadikan sebagai simbol budaya Tionghoa.

Liong dengan wujudnya sebagai naga ini melambangkan kebijaksanaan, kekuatan, kekayaan, dan keuntungan. Bahkan orang Cina pada zaman dahulu selalu menarikan tarian naga saat menanti hujan yang tak kunjung datang.

Hal yang menurut kita sangat sepele seperti mengusir serangga pun juga menggunakan tarian naga ini sebagai penghantar doa. Sehingga secara garis besar tarian Liong ini bisa mengusir segala macam roh jahat dan dapat mendatangkan kehidupan yang sejahtera.

Sebelum menari Liong, biasanya pemain Liong beserta Liong tersebut harus melalui tahap pembersihan atau melalui proses menyucikan diri. Proses ini harus dilakukan di kelenteng dan diisi dengan energi positif.

Selain itu, para pemain juga harus puasa makan daging selama 1 hari untuk meredam emosi agar Liong yang dimainkan terkontrol dan tidak menjadi liar.

Warna yang ditampilkan dalam tarian Liong memiliki makna yang berbeda-beda pula. Liong yang berwarna hijau melambangkan musim panen yang melimpah, warna kuning merupakan rasa hormat pada kaisar, warna emas dan perak melambangkan kemakmuran, dan warna merah melambangkan kebahagiaan serta keberuntungan.