QQ289 SITUS SLOT TERPERCAYA

Pada tanggal 25 Desember umat kristiani di seluruh dunia merayakan hari natal. Hari penting ini dipercaya merupakan hari kelahiran Sang Juru Selamat Yesus Kristus.

Sukacita natal sudah bisa dirasakan beberapa hari sebelumnya. Umumnya tiap keluarga memasang dekorasi dan juga menghias pohon natal. Pohon natal merupakan salah satu ornamen wajib yang pasti selalu ada. Hiasan yang ditempel di pohon natal juga beragam dan memiliki makna tersendiri. Lalu apakah pernah kita bertanya sebenarnya dari mana tradisi ini berasal ?
Dalam artikel ini akan dijabarkan secara singkat. Mari kita simak bersama.

Pohon natal sebenarnya merupakan pohon cemara
Mengapa pohon cemara dipilih?

Sejarah awalnya berasal dari orang Mesir Kuno. Menurut mereka musim dingin merupakan saat dimana Dewa tertinggi mereka yaitu Dewa Ra dalam keadaan yang lemah.
Ketika titik balik matahari musim dingin tiba, mereka akan merayakannya karena itu berarti dewa Ra perlahan akan mulai bersinar lebih terang dan kuat, dan keabadian pohon cemara melambangkan kemenangan hidup atas kematian.

Beberapa abad kemudian orang Romawi tahu bahwa titik balik matahari musim dingin berarti pertanian dan kebun akan segera menjadi hijau dan berbuah. Untuk menghormati Saturnus, dewa pertanian, mereka merayakan festival Saturnalia dengan mendekorasi rumah dan kuil mereka menggunakan dahan cemara.

Karena nilai pohon cemara yang sejak dulu dianggap agung dan kerap digunakan sabagai salah satu simbil persembahan bagi pencipta / Dewa zaman dulu , hingga masa sekarang pohon cemara masih tetap digunakan sebagai ornamen penyambutan hari natal yang menjadi hari agung umat kristiani sebagai hari lahirnya sang juru selamat.

Namun sejarah penggunaan pohon natal abad modern ini memang berasal dari dataran Eropa yakni dari Strasbourg , Alcase (sekarang menjadi bagian dari Prancis, tapi pada saat itu dianggap wilayah Jerman) pada abad ke-16.

Alasan mengapa pohon natal bisa menyebar ke seluruh dunia erat kaitannya dengan kemajuan teknologi eropa di abad 16 ini hingga memulai ekspansi bangsa Eropa ke seluruh dunia yang yang pertama kali dilakukan orang Portugis disusul bangsa Eropa lain dimana salah satu tujuan pelayarannya adalah untuk Gospel / menyebarkan ajaran agama.

Awalnya pohon natal yang ada di abad pertengahan ini tidak dihias. Barulah sejak era Ratu Victoria dari Inggris Raya pohon natal memiliki hiasan. Di masa itu suami Ratu Victoria yakni Pangeran Albert memberikan hadiah pohon natal ini dengan memberikan hiasan dan ornamen.
Hiasan yang digunakan umumnya berbentuk bintang , bola-bola , lilin , hingga makanan seperti popcorn kue-kue ,kacang dan apel.
Pengunaan makanan sebagai hiasan hanya dimasa lalu saja , di masa sekarang orang banyak menggunakan kado berisi hadiah.
Cahaya lilin juga hanya digunakan di masa lalu saja. Hingga tahun 1880 ditemukannya lampu orang-orang mulai beralih menggunakan cahaya lampu yang lebih aman digunakan.

Ornamen dalam pohon natal juga memiliki arti misalnya lampu yang mengelilingi pohon dianggap mewakili cahaya ruh Tuhan dan mengingatkan akan pentingnya kehangatan cinta di tengah keluarga. Ornamen berwarna merah merupakan simbol dari darah atau pengorbanan Kristus. Pita dan karangan bunga menandakan ikatan antar anggota keluarga.
Lalu tak kalah penting, bintang dan sosok malaikat yang diletakkan di bagian atas pohon melambangkan kisah kelahiran Yesus.

Seiring perkembangan zaman, sejak era 1960-an muncullah industri pohon natal buatan berbahan polyvinyl yang terlihat mirip pohon asli.Adanya faktor perubahan iklim yang membuat pohon lebih sulit tumbuh, resesi ekonomi, dan semakin berkurangnya petani pohon cemara membuat tren pohon natal buatan masih mendominasi pasar hingga saat ini.