QQ289 - SITUS SLOT TERPERCAYA

Pada tanggal 25 Desember umat kristiani di seluruh dunia merayakan hari natal.
Umat kristiani mengetahui tanggal 25 Desember ini merupakan tanggal kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat lahir. Meskipun belum bisa dipastikan kepastiannya namun beberapa ahli punya pendapat dan alasan kuat mengapa tanggal ini dipilih.

Terdapat dua teori utama mengapa Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember. Salah satunya adalah "sejarah agama", yang menunjukkan bahwa Natal menggantikan satu atau lebih hari raya Nasrani.

Kemudian teori lain, yang sering disebut hipotesis "perhitungan", menunjukkan orang Kristen mula-mula menggunakan suatu bentuk perhitungan untuk sampai pada 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus.

Menurut Philipp Nothaft, seorang peneliti sejarah astronomi dan kronologi di University of Oxford’s All Souls College, kedua teori tersebut kemungkinan memang benar.


Berdasarkan catatan kuno, pesta yang didedikasikan untuk Sol Invictus alias dewa matahari diadakan oleh Kekaisaran Romawi, setiap tanggal 25 Desember. Hal ini tentu bisa meningkatkan kemungkinan Natal telah menggantikan perayaan tersebut.

Kemudian, ada juga festival pagan bernama Saturnalia yang dirayakan setiap pertengahan Desember dan berlangsung selama beberapa hari. Permasalahannya adalah, umat Kristiani kemungkinan telah merayakan hari lahir Yesus pada 25 Desember jauh sebelum pesta Sol Invictus diadakan.

Hal ini sebagaimana ditulis oleh Paul Bradshaw, seorang profesor emeritus teologi di University of Notre Dame, dalam sebuah artikel yang dibuat di buku berjudul “The Oxford Handbook of Christmas”.

Selain itu, sebutkan pula bahwa ada banyak hari raya Romawi terkait Sol Invictus jatuh pada 25 Desember. Namun, kebanyakan ilmuwan setuju bahwa perayaan tersebut tidak pernah terjadi sebelum 274 M, tahun di mana Kaisar Aurelian Mendedikasikan sebuah kuil baru untuk Sol Invictus di Roma.

Alasan kenapa Natal dirayakan tanggal 25 Desember memang masih menyimpan tanda tanya besar. Ternyata, 25 Desember juga merupakan tanggal ketika pengamat Belahan Bumi Utara pertama kali dapat mendeteksi pergerakan Matahari ke utara setelah titik balik matahari musim dingin, yaitu David Allen, astronom di Anglo-Australian Observatory, menulis dalam sebuah artikel yang terbit di jurnal Archaeoastronomy pada 1992. Menurut Allen, deteksi gerakan bisa menjelaskan mengapa festival diadakan pada tanggal 25 Desember.

Sementara itu, teori lainnya hipotesis perhitungan, didasarkan pada gagasan bahwa umat Kristen menghitung kelahiran Yesus dengan menambahkan sembilan bulan pada hari yang mereka anggap sebagai pembentukan Yesus.

Ada satu kemungkinan, orang Kristen percaya bahwa hari penyaliban Yesus terjadi pada 25 Maret dan mereka menambahkan sembilan bulan hingga didapat tanggal 25 Desember, yang artinya, orang Kristen menganggap tanggal penyaliban Yesus sebagai tanggal pembentukan.